Perangkat ini juga menawarkan bidang pandang yang luas serta "kotak mata" besar yang memungkinkan pengguna menggerakkan mata dengan leluasa tanpa kehilangan fokus visual.
Sensasi menatap layar besar seolah hadir tepat di depan mata, menciptakan pengalaman visual mendalam layaknya berada di bioskop pribadi.
Baca Juga:
Antisipasi Keselamatan Manusia, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Badan dan Seluruh Kepala Daerah Otorita Danau Toba Tingkatkan SDM dan Pengawasan Menyeluruh
Tak hanya ditujukan untuk hiburan, potensi penggunaan teknologi ini sangat luas.
Dunia pendidikan, komunikasi jarak jauh, pariwisata virtual, hingga pelatihan medis dapat diubah secara radikal melalui pengalaman imersif yang diciptakan oleh perangkat ini.
Bayangkan ruang kelas virtual dengan guru holografik, atau destinasi wisata yang bisa dijelajahi dari ruang tamu semuanya mungkin terjadi.
Baca Juga:
Pengakuan CEO OpenAI: ChatGPT Sering Ngaco tapi Tetap Dipercaya!
Proyek ini merupakan bagian dari rangkaian riset berkelanjutan yang dilakukan Stanford.
Setelah berhasil merancang sistem pandu gelombang holografik di fase awal tahun lalu, kini mereka tengah memasuki tahap pengujian prototipe yang berfungsi penuh.
Selanjutnya, pada fase ketiga yang akan datang, teknologi ini akan mulai diarahkan menuju pasar konsumen luas.