WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi tinggi menjadi faktor kunci untuk mempercepat pengentasan kemiskinan serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Negara dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi kedua yang berlangsung di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Sabtu, 1 November 2025.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Serukan Peningkatan Rasa Percaya dan Komitmen Kerja Sama Inklusif di Kawasan Asia Pasifik
Dalam forum yang mempertemukan para pemimpin ekonomi utama dunia itu, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya transformasi digital dan adaptasi terhadap era baru teknologi tinggi sebagai jalan menuju kemajuan berkelanjutan.
“Seperti yang kita ketahui, kita sedang memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Kita juga memahami bahwa kita harus menghadapi tantangan yang dibawa oleh perubahan demografi,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa Indonesia kini menempatkan pemanfaatan teknologi mutakhir sebagai pilar utama pembangunan nasional.
Baca Juga:
APEC 2025 Jadi Momentum Baru Indonesia–Korea Bangun Kolaborasi Ekonomi dan Pertahanan
Pemerintah, menurutnya, berkomitmen menuntaskan kemiskinan dan kelaparan dengan langkah yang cepat, terukur, dan berbasis inovasi.
“Inilah sebabnya mengapa tugas paling mendesak bagi Indonesia dan hal yang terus kami sampaikan kepada para mitra ekonomi kami adalah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan sesegera mungkin. Kami sedang memusatkan seluruh upaya untuk hal ini. Karena itu, kami percaya bahwa kami dapat memperoleh manfaat besar dari penggunaan kecerdasan buatan,” imbuh Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa implementasi kecerdasan buatan di sektor pertanian telah menunjukkan hasil konkret.