WahanaNews.co | Sekawanan domba di Kota Baotou, kawasan otonom Mongolia di China, memperlihatkan kelakuan aneh. Domba di sebuah peternakan berbaris dan lari berputar membentuk lingkaran selama 12 hari tanpa henti.
Akibat kejadian ini, pemiliknya kebingungan dan penasaran, sebab kejadian ini memang tak biasa. Bahkan ia tidak tahu cara mereka makan, minum, atau buang air besar selama lari berbaris.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Berawal pada 17 November, sebuah outlet berita yang dijalankan oleh China, People's Daily, membagikan video di Twitter tentang domba di padang sabana Mongolia yang berjalan-jalan dalam lingkaran konsentris yang rapat dan hampir sempurna.
Dalam rekaman CCTV, ratusan domba tampak mengikuti satu sama lain hingga membentuk lingkaran. Beberapa domba yang sempat berdiri di tengah, lama-kelamaan memutuskan untuk bergabung dalam formasi.
Beberapa orang di internet mengatakan kawanan domba itu tengah memasuki spiral kematian seperti yang kadang-kadang dilakukan semut.
Baca Juga:
Pemerintah Situbondo Gelar Kontes Ternak untuk Tingkatkan Harga Jual
Sementara yang lain menyebut mereka menderita 'penyakit melingkar'. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri tanah yang dapat menginfeksi salah satu sisi otak hewan sehingga menyebabkan condong ke arah sisi yang terkena.
Namun biasanya, dalam wabah penyakit melingkar, hanya beberapa persen domba yang terkena dampak, dan mereka cenderung mengikuti pola melingkar mereka sendiri, mati setelah beberapa hari.
"Begitu saya melihatnya, saya berpikir, 'Saya belum pernah melihat domba bertingkah seperti itu," kata Emma Doyle, pakar peternakan di University of New England di Armidale, Australia, dikutip dari Science Alert, Rabu (23/11/2022)
"Terlihat agak cerdik. Seperti diatur tempat mereka meletakkan sesuatu di tengah untuk menghentikan mereka masuk." imbuhnya.
Matt Bell, seorang ilmuwan pertanian di Hartpury University di Inggris, tidak serta merta menganggap misteri itu hoax. Dia memberi tahu Robyn White di Newsweek bahwa setelah domba terkurung dalam kandang untuk waktu yang lama, mereka mungkin menjadi frustrasi dan mulai mondar-mandir dalam lingkaran.
Ini adalah gejala umum yang terlihat pada hewan liar yang ditahan di penangkaran. Ini dikenal sebagai zoochosis, dan dapat menyebabkan perilaku berulang yang tampaknya tidak memiliki tujuan apa pun.
Begitu hewan penggembala mulai bertingkah seperti ini, ia bahkan mungkin tertular seperti penularan aneh.
"Kemudian domba lain bergabung karena mereka adalah hewan kawanan dan terikat atau bergabung dengan teman mereka," jelas Bell.
Menurut UK Metro, pemilik domba di Mongolia memperhatikan makin banyak domba yang bergabung dalam lingkaran seiring berjalannya waktu. Ini mendukung penjelasan Bell. [rna]