Kelompok itu juga menunjukkan bukti bahwa Google tidak memberi konsumen pilihan untuk mematikan semua pelacakan dalam satu klik.
"Ini bertentangan dengan apa yang diklaim Google tentang melindungi privasi konsumen. Puluhan juta orang Eropa ditempatkan di jalur cepat untuk menyetujui, ketika mendaftar ke akun," kata deputy director BEUC Ursula Pachl, dikutip dari TechCrunch, Kamis (30/6).
Baca Juga:
Bisa Kuras Rekening, Pengguna Gmail Wajib Waspada jika Dapat Link Ini
BEUC mengorganisir 10 kelompok konsumen lainnya di Eropa seperti Prancis, Norwegia, Yunani dan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, terkait keluhan serupa.
Keluhan ini dikumpulkan dan dilaporkan ke otoritas perlindungan data pribadi. Juru bicara Google mengatakan, perusahaan menyambut baik keluhan itu.
"Orang harus dapat memahami bagaimana data dihasilkan dari penggunaan layanan internet. Jika tidak menyukainya, mereka seharusnya bisa melakukan sesuatu untuk itu," katanya.
Baca Juga:
Incar Isi Rekening, Link Berbahaya di Gmail Kini Bisa Menyamar
Ia mengatakan, perusahaan sebenarnya telah secara jelas memberi label pada persetujuan dan desain. Ia menilai, label dirancang agar mudah dipahami oleh konsumen. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.