Untuk itu, Jumeri menghimbau kepada masyarakat supaya tidak khawatir dengan pelaksanaan PTM sebagaimana berlangsung saat ini.
"Kita tahu bahwa PJJ (pembelajaran jarak jauh) kita atau BRD (belajar dari rumah) kita tidak bisa ideal, banyak hambatan dalam PJJ kita. Sehingga ini ikhtiar kita dengan tetap membuka PTM dengan level Covid," jelas Dirjen PAUD Dikdasmen tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Taput Diseminasi Kasus Untuk Percepatan Penurunan Stunting
Terkait data penularan Covid-19 di sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan penelusuran terhadap survei yang dilakukan PAUD Dikdasmen tersebut.
Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana menjelaskan, survei tersebut dilaksanakan untuk periode bulan Januari sampai dengan September tahun 2021, sehingga tidak menggambarkan kasus baru pasca PTM Terbatas dimulai.
"Dari 25 sekolah yang dinyatakan klaster Covid-19 tersebut, hanya 2 sekolah yang termasuk dalam 610 sekolah yang mengikuti PTM Terbatas Tahap 1, dimulai pada tanggal 30 Agustus 2021, yaitu SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta. Berdasarkan data di lapangan, sejak dimulai PTM Terbatas Tahap 1, tidak terdapat kasus Covid-19 di sekolah tersebut, baik dari peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan," ungkapnya melalui siaran pers Pemprov DKI di laman ppid.jakarta.go.id, seperti dikutip Jumat (24/9/2021). [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.