Foto bersama hadirin Kongres Nasional Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) 2025 dan Pertemuan Tahunan ke-6 RSPTN, yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Universitas (RSUI) dan Rumah Sakit Kesehatan Gigi dan Mulut Universitas Indonenesia (RSKGMUI), di The Ritz Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (4/10/2025). [WAHANANEWS.CO / Hendrik Isnaini Raseukiy]
Baca Juga:
Rusia Luncurkan Pasukan Sistem Nirawak, Fokus pada Perang Drone dan Teknologi Otomatis
Kemdiktisaintek mengajak seluruh pemangku kepentingan universitas, tenaga medis, peneliti, industri, serta pemerintah daerah untuk bersinergi memperkuat peran RSPTN.
Dilanjutkan Ketua ARSPTN, Nasronudin juga menyoroti potensi besar RSPTN yang selama ini belum sepenuhnya tergali.
“RSPTN adalah potensi kemajuan besar, bila dioptimalkan, dapat memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa. Melalui implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, RSPTN memiliki peran strategis,” ujar Nasronudin.
Baca Juga:
Di Forum APEC, Prabowo Tegaskan Teknologi Tinggi Jadi Jalan Cepat Menghapus Kemiskinan
Tambah Nasronudin, pendidikan medis berbasis pelayanan, penelitian yang berakar pada praktik pelayanan seperti robotik dan stem cell ‘sel induk’, serta fleksibilitas tinggi untuk mendukung kebijakan pemerintah dan menjawab kebutuhan masyarakat.
Kolaborasi pemerintah dengan ARSPTN ini diyakini menjadi kunci dalam menekan arus keluar dana kesehatan ke luar negeri yang saat ini mencapai Rp187 triliun per tahun, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai tujuan layanan kesehatan kelas dunia.
Dengan orkestrasi kolaborasi yang solid, Indonesia optimis dapat mewujudkan RSPTN yang unggul, modern, dan mendunia, serta menjadi motor penggerak bagi lahirnya generasi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang kompeten, inovatif, dan berdampak bagi masyarakat luas.