WahanaNews.co | Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi menghadirkan penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining yang diklaim menjadi yang pertama di Asia Tenggara, untuk mendukung operasional industri pertambangan.
Teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel akan mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan PTPFI.
Baca Juga:
Telkomsel Luncurkan Hyper AI untuk Optimalkan Jaringan dan Tingkatkan Layanan Pelanggan
Menteri BUMN RI, Erick Thohir mengatakan 5G Mining sudah diuji coba dan atau digunakan di Amerika Serikat, Swedia, Tiongkok dan Rusia, hasilnya bisa meningkatkan produktivitas sampai 25 persen.
"Biaya operasional khususnya pengeboran turun sampai 40 persen dan penghematan energi sampai 20 persen," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam menjelaskan bahwa penerapan teknologi jaringan broadband 5G akan semakin memberikan manfaat dan nilai lebih, terutama dalam mendukung transformasi sektor pertambangan.
Baca Juga:
Telkomsel Bersama Pemprov Papua Barat Daya Luncurkan Program Telkomsel Ekosistem Pendidikan
"Baik itu melalui otomatisasi sektor pertambangan maupun peningkatan kapabiltas digital sumber daya manusia,” kata Hendri.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengutarakan penerapan 5G Mining di tambang PTFI akan mendukung perusahaan dalam memajukan industri pertambangan Indonesia, sekaligus mendukung pergerakan Revolusi Industri 4.0 di dalam negeri.
Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise di PTFI telah melalui pembaruan infrastruktur, penguatan jaringan, dan pengembangan platform untuk mobile edge computing.
Saat ini, Telkomsel telah menggelar 6 unit BTS 5G yang menjangkau lokasi pertambangan PTFI di wilayah Tembagapura, termasuk area tambang bawah tanah.
Teknologi 5G Underground Smart Mining Telkomsel memungkinkan PTFI memonitor dan mencegah risiko kecelakaan kerja melalui optimalisasi penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan.
Lebih jauh lagi, jaringan terkoneksi (Hyperconnected Network) kombinasi dari Telkomsel Private Network dan Edge Computing dapat menyediakan lebih banyak pemanfaatan kecerdasan buatan untuk perusahaan dalam penerapan Smart Mining yang lebih optimal.
Prospek penerapan 5G Underground Smart Mining tidak terbatas hanya pada operasional lapangan saja, tetapi juga pada seluruh lini kegiatan perusahaan, mulai dari tahap penelitian, penambangan, pengolahan, penyimpanan, hingga pengapalan.
Beberapa solusi dan teknologi yang dapat dikembangkan untuk mendukung Smart Mining antara lain production performance monitoring, remote blasting, asset dan people tracking, drone surveillance dan inspection, video monitoring dan analytic dan lain sebagainya.
Informasi lebih lanjut mengenai keunggulan solusi Smart Mining dari Telkomsel dapat diakses melalui kanal tsel.me/smartmining. [jat]