5. Install antivirus untuk mengatasi laptop lemot
Virus yang menyerang komputer seperti spyware, adware, malware adalah salah satu penyakit yang menyebabkan laptop lemot, merujuk HP. Virus seperti malware misalnya, memang dirancang untuk menyerang memori dan program di laptop, sehingga dapat memperlambat kinerjanya.
Jika laptop tiba-tiba mengalami crash atau melambat, bisa jadi terdapat virus yang telah menginfeksi laptop Anda. Segera gunakan aplikasi antivirus untuk menghindari serangan pada laptop.
Baca Juga:
Tim Kampanye SMART Sindir Karya Bate'e Pertanyakan Sumber Anggaran 'Satu Guru Satu Laptop'
6. Tambah RAM
Cara mengatasi laptop lemot selanjutnya adalah dengan menambah kapasitas RAM. Umumnya saat ini laptop hanya dibekali RAM 2-4 GB saja. Jika kebiasaan dan kebutuhan menggunakan laptop adalah multitasking, Anda bisa meningkatkan menjadi 8GB.
Untuk saat ini, RAM 8GB sudah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan kerja. Namun, jika Anda membutuhkan pemrosesan yang lebih cepat, dapat mempertimbangkan upgrade RAM hingga 16GB atau 32GB.
Semakin besar RAM, semakin besar pula kemampuan laptop atau perangkat dalam menjalankan program, terlebih software yang membutuhkan banyak memori.
Baca Juga:
Tidak Muluk-Muluk Program Satu Guru Satu Laptop, Sowa'a Laoli: Buat Guru Tidak Boleh Pelit
7. Upgrade ke memori SSD
Selain pada RAM, upgrade HDD laptop ke SSD atau solid-state drive juga diperlukan terlebih jika Anda tidak rajin mengosongkan hard drive.
Meski harganya terbilang lebih mahal, namun mengganti HDD ke SSD adalah cara ampuh untuk mengatasi laptop lemot. SSD membantu proses booting jadi lebih cepat dan minim mengalami kerusakan.
Apalagi sebagian besar laptop maupun notebook keluaran terbaru pun saat ini sudah dibekali dengan SSD built-in. [bay]