WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru mengungkap cadangan hidrogen putih besar, yang disebut-sebut bisa menjadi pengganti bahan bakar fosil, kemungkinan ada di dalam pegunungan.
Cadangan hidrogen putih ini diharapkan dapat diekstraksi dan meningkatkan upaya mengatasi krisis iklim.
Baca Juga:
RAN GPI Jadi Langkah Strategis Libatkan Gender dalam Aksi Iklim Nasional
Hidrogen putih baru-baru ini menarik perhatian karena potensinya untuk membantu menggantikan bahan bakar fosil yang memanaskan bumi. Baru beberapa dekade yang lalu beberapa ilmuwan mulai mengatakan bahwa bahan bakar yang kuat ini - yang juga disebut hidrogen "alami" atau "geologis" - ada di dalam kerak bumi dalam jumlah besar.
Sejak saat itu, para ahli geologi telah meneliti bagaimana hidrogen terbentuk dan di mana lokasinya. Masalah utamanya adalah mencari tahu di mana menemukan volume yang cukup besar yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi manusia yang tak pernah terpuaskan.
Untuk menemukan jawabannya, sekelompok tim ilmuwan menggunakan model komputer untuk mensimulasikan pergerakan lempeng tektonik Bumi dan menunjukkan daerah-daerah yang memiliki kondisi yang tepat untuk menghasilkan hidrogen putih.
Baca Juga:
Puluhan Komunitas di NTT Tunjukan Berbagai Solusi Krisis Iklim di Gelaran Pesta Raya Flobamoratas
Para ilmuwan, dalam hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Advances, menemukan bahwa pegunungan seperti Pyrenees dan Pegunungan Alpen Eropa merupakan titik-titik yang potensial.
Hidrogen, yang hanya menghasilkan air saat dibakar, telah lama dilirik sebagai bahan bakar ramah lingkungan, terutama untuk industri yang membutuhkan energi seperti penerbangan dan pembuatan baja.
Namun, sebagian besar hidrogen komersial diproduksi menggunakan bahan bakar fosil, sehingga mengalahkan kemampuannya dalam menyelamatkan iklim.