"Anda biasanya akan melihat banyak Delta Aquariid bercampur dengan Perseid, jika Anda menontonnya di awal Agustus," demikian dikutip dari laman tersebut.
Cara terbaik menikmati
Baca Juga:
Imbas Hujan Intensitas Tinggi, 5 RT di Jakarta Terendam Banjir
Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati aliran debu yang ditinggalkan oleh komet. Partikel debu lebih kecil dari butiran pasir dan menghasilkan garis-garis cahaya terang ketika menguap di atmosfer.
Para astronom sudah lama memperdebatkan asal-usul hujan meteor Delta Aquariids. Pandanagn yang paling kuat adalah komet 96P/Machholz yang mengorbit Matahari selama lebih dari lima tahun.
Pada malam yang gelap tanpa Bulan, para pengamat bintang dapat melihat 15 hingga 20 bintang jatuh per jam pada puncak Delta Aquariid.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Bencana Jelang Nataru 2024/2025
Hujan meteor ini mendapatkan namanya dari Aquarius, dengan bintang jatuh yang tampak datang dari arah Delta Aquarii, bintang terang di konstelasi tersebut.
Untuk menemukan Aquarius, para astronom merekomendasikan untuk mencari konstelasi Pegasus di langit tenggara, lalu melihat ke bawah ke arah cakrawala dan melihat bintang yang tampak terang, tetapi sebenarnya adalah Saturnus di Aquarius.
Saat menemukan tempat yang tepat, tataplah sekitar 45 derajat untuk mendapatkan peluang terbaik melihat garis-garis meteor yang lebih panjang.