Selain itu, Arnold juga berkeinginan untuk melestarikan salah satu kuliner khas Minangkabau itu.
“Jangan sampai khasanah kuliner tradisional ini hilang,” kata dia.
Baca Juga:
Annie Ernaux Raih Nobel Sastra 2022
Ide Arnold dan Yolanda dianggap sebagai inovasi terbaik dan terpilih sebagai juara pertama oleh dewan juri yang terdiri dari kalangan praktisi dan akademisi di bidang pangan.
Juara kedua dan ketiga pada kompetisi tersebut disabet oleh dua tim yang berasal dari Universitas Kosta Rika.
Selain Arnold dan Yolanda, terdapat dua lagi tim mahasiswa Indonesia yang masuk sebagai finalis dan memperoleh predikat honorable mention.
Baca Juga:
USU Kantungi Akreditasi Unggul BAN-PT
Tim Cryogurt dari Unika Soegijapranata, yang beranggotakan Leony Kristina, Alicia Brillia Sarwono, dan Severus Ryan Wisastra, mengembangkan yoghurt instan yang diolah dan dikemas dalam bentuk bubuk.
Bagi Unika Soegijapranata, ini merupakan prestasi tersendiri karena merupakan pertama kalinya kampus yang berlokasi di Semarang tersebut mengirimkan tim dalam kompetisi DSDC.
Tim Indonesia lainnya adalah Sumber Rejeki dari Institut Pertanian Bogor beranggotakan Muhammad Izzuddin, Shidqiyya Aufan Nada, dan Navyo Andi Firmansyah.