WahanaNews.co | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menegaskan, asesmen nasional
pengganti Ujian Nasional (UN) bakal digelar
Maret-April dan Agustus 2021. Pelaksanaannya akan berbeda waktu untuk tingkat
SD, SMP, dan SMA.
"Kami
rencanakan
SMP, SMA dan Paket A, B, C sebelum puasa, Maret-April [2021]," kata Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud,Totok
Suprayitno,dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Jakarta, Senin (16/11/2020).
Baca Juga:
Mantan Kepala BIN Indonesia Tegaskan Pramuka Tetap jadi Ekstrakurikuler Wajib
"Sedangkan
untuk SD kami rencanakan
bulan Agustus 2021," lanjutnya.
Totok
menerangkan,
untuk SMP, SMA, dan SMK itu laporan hasil asesmen nasional pengganti UN ini
akan disampaikan kepada sekolah dan pemerintah daerah pada Juli. Sedangkan
untuk SD, hasilnya dilaporkan Oktober mendatang.
Totok
menerangkan pelaksanaan asesmen nasonal itu bakal secara bergantian
antarsekolah. Hal tersebut, kata dia, guna memastikan semua sekolah
terakomodasi untuk melakukan asesmen nasional pengganti UN.
Baca Juga:
Soal Kelebihan Tunjangan Guru Rp23 T Era Anies Mendikbud, Kemenkeu Angkat Suara
Asesmen
nasional ini, kata dia, akan dilakukan di semua sekolah untuk masing-masing
beberapa dari kelas V, VIII, dan XI.
Untuk
memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, Totok menyatakan strategi yang
dilakukan akan serupa dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Bagi
sekolah yang tak punya komputer, kata dia, akan menumpang di tempat pendidikan
lain.
Selama
menunggu proses pelaksanaan asesmen nasional itu, Totok mengatakan pihaknya
akan membagikan 7.552 paket infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) ke 2.330 SD dan 5.222 SMP.