Juga
ada 11.296 paket infrastruktur TIK yang bakal diberikan ke 11.296 satuan
pendidikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
Setiap
sekolah akan menerima 15 laptop, satu konektor, satuwireless
router, dan satu proyektor. Paket ini, katanya, bisa digunakan di
luar pelaksanaan asesmen nasional.
Baca Juga:
Mantan Kepala BIN Indonesia Tegaskan Pramuka Tetap jadi Ekstrakurikuler Wajib
Dalam
kesempatan yang sama, Mendikbud Nadiem Makarim kembali menekankan siswa tidak
perlu melakukan bimbingan belajar (bimbel) untuk mengikuti asesmen nasional.
"Waktu
saya dengar banyak keluar bimbel-bimbel AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), saya
rasa saya harus segera klarifikasi," ujar Nadiem.
"Untuk
orang tua mohon disampaikan, tidak ada keperluan apapun untuk melakukan
persiapan untuk murid-muridnya melakukan AKM. Seperti dibilang tadi, nggak
semua angkatan akan ambil AKM. Cuma sebagian," imbuhnya.
Baca Juga:
Soal Kelebihan Tunjangan Guru Rp23 T Era Anies Mendikbud, Kemenkeu Angkat Suara
Ia
menegaskan bahan yang akan diujikan dalam AKM yang merupakan bagian dari
asesmen nasional itu tidak bisa dipelajari melalui bimbingan belajar. Pasalnya,
asesmen ini hanya akan menguji nalar siswa.
Untuk
sekolah, pihaknya meminta agar mereka mempersiapkan logistik guna pelaksanaan
asesmen nasional pengganti UN. Khususnya, bagi sekolah yang memiliki
infrastruktur sehingga dapat membantu sekolah lain.
Sebelumnya,
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono mengusulkan AN
diundur Oktober 2021 untuk SMP, SMA. Sementara untuk SD diusulkan untuk
dimundur ke 2022.