WahanaNews.co | Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Nadiem
Makarim, menyatakan, guru, dosen, dan tenaga kependidikan sedang
mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Program
itu dibidik bisa terselesaikan di akhir Juni 2021.
Baca Juga:
IDAI ke Pemerintah, Anak Usia 6-11 Tahun PTM 50 Persen
Dengan
pencapaian itu, dia mengharapkan semua sekolah sudah membuka belajar tatap muka
di Juli 2021.
"Jadi, bukan
diterapkan di Juli 2021, tapi harapannya semua sekolah sudah belajar tatap muka
di Juli 2021," ujar Nadiem, Rabu (31/3/2021).
Dia
menyatakan, sekolah sudah wajib membuka belajar tatap muka sejak Selasa
(30/3/2021) kemarin.
Baca Juga:
Mulai Hari Ini Siswa SMP di Pekanbaru Belajar Tatap Muka Sepenuhnya
Hal itu
sesuai dengan keputusan SKB 4 Menteri.
"Jadi, bukan
di Juli mulai dibuka, tapi mulai sekarang ini. Setelah SKB 4 Menteri kita
luncurkan sudah bisa belajar tatap muka," tegas dia.
Meski
sudah membuka belajar tatap muka, bilang dia, sekolah tetap menerapkan protokol
kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tak
lupa, sebut dia, sekolah juga harus memenuhi daftar periksa siswa saat belajar
tatap muka.
Sedangkan
sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka sejak awal 2021, Nadiem tetap
mempersilahkan untuk dibuka.
"Jadi
22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi
tetap dengan protokol kesehatan yang sudah ketat," sebut dia.
Kapasitas Belajar Tatap Muka
Nadiem
mengungkapkan, kapasitas belajar tatap muka di sekolah hanya sebesar 50 persen.
Dengan
berpatokan pada angka itu, sekolah juga harus membuka pembelajaran jarak jauh
(PJJ) bagi siswa.
Ketentuan
belajar tatap muka di sekolah, lanjut dia, ada di tangan orangtua.
"Kembali
lagi ke orangtua yang bisa memberikan izin atau tidak siswa belajar tatap muka
atau tetap jalankan PJJ dari rumah," ungkapnya.
Guru Dapat Prioritas Vaksinasi
Asal
tahu saja, Nadiem pernah menyebutkan, guru dan tenaga kependidikan menjadi
prioritas vaksinasi tahap kedua.
Karena, siswa
dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.
"Jadi
esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum
tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar," sebut
dia.
Dia
mengatakan, risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud
mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa
memperoleh vaksinasi. [qnt]