Pesawat ini dikategorikan sebagai strategic/tactical airlifter yang memiliki tugas untuk melakukan pengiriman suplai militer maupun bantuan medis segala medan dan dapat dipergunakan untuk bantuan angkut pasukan militer. Pesawat ini mulai terbang perdana pada tahun 2009 dan mulai diperkenalkan sekitar tahun 2013.
Pesawat ini dirancang untuk menggantikan C-130 Hercules dan Transcall C-160 yang mulai terbang sejak pertengahan abad ke-20. Pesawat ini disebut dapat melakukan beragam angkut pasukan dan suplai logistik hingga bantuan medis.
Baca Juga:
Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia pada 2024
Pesawat ini juga dianggap sebagai salah satu pesawat angkut militer tercanggih di era modern ini karena memiliki beragam sistem penerbangan dan elektronik paling mutakhir.
2. Dapat Difungsikan Sebagai Pesawat Tanker
Salah satu keunggulan pesawat ini juga dapat difungsikan sebagai pesawat tanker dengan melakukan sedikit modifikasi pada beberapa bagiannya saja. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor militer Indonesia membeli satu unit varian tanker dari A400M.
Baca Juga:
Kudeta Militer Guncang Negara Bolivia, Apa yang Terjadi?
Dilansir dari situs airbus.com, pesawat ini mampu melakukan metode pengisian bahan bakar di udara atau yang dikenal dengan istilah air-to-air refuelling. Kemampuan angkut bahan bakar ketika diruban menjadi versi tanker yakni sekitar 63.500 liter.
Pesawat yang memiliki bobot angkut 37.000 kg ini dioperasikan oleh 3-4 orang yang terbagi atas 2 pilot, 1 pilot cadangan dan 1 operator muatan.
Dilansir dari wikipedia.com, pesawat dengan panjang 41 meter ini ditenagai oleh 4 mesin Europrop TP400-D6 turboprop yang mampu membuat pesawat tersebut terbang dengan kecepatan maksimal mach 0.75 dan kecepatan jelajah sekitar 750 km/jam.