Setelah Uni Soviet bubar pada awal dekade 90-an, drone ini kemudian mulai dipensiunkan juga secara bertahap oleh pihak Rusia dan Ukraina yang merupakan salah satu pewaris Uni Soviet.
Akan tetapi, diyakini drone ini mulai kembali diaktifkan oleh militer Ukraina pada sekitar tahun 2014 sejak meletusnya konflik di Donbass.
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Melansir dari situs berita The Avionist, drone ini tertangkap oleh pasukan separatis di Donbass yang diperangi oleh pihak Ukraina kala itu.
Drone tersebut diperkirakan merupakan sisa-sisa drone milik Ukraina yang diwariskan oleh Uni Soviet ketika saat keruntuhan negara komunis terbesar tersebut pada awal dekade 90-an.
2. Ditenagai oleh Mesin Jet
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
Ukurannya yang cukup besar membuat drone intai ini tentunya harus menggunakan mesin yang memiliki daya dorong yang cukup besar pula.
Dilansir dari wikipedia.com, drone TU-141 menggunakan mesin turbojet Tumansky KR-17A. Mesin tersebut mampu membuat drone dengan panjang sekitar 14 meter tersebut terbang dengan kecepatan 1.100 km/jam.
Drone ini juga memiliki daya jangkauan sekitr 700-1.000 km dan ketinggian pengoperasian sekitar 6.000 meter. Tentunya dengan kemampuan tersebut membuat drone ini dapat mencapai target yang lokasinya sangat jauh dari titik peluncuran.