WahanaNews.co | Erma Yulihastin yang merupakan peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sempat viral usai memprediksi hujan ekstrem dan badai dahsyat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, pada Rabu (28/12).
Siapakah dia?
Baca Juga:
Lompatan BSPS 2026, Maruarar Sirait Minta Penyaluran Bantuan Berdasarkan Kajian Ilmiah
Prakiraan cuaca Erma yang berbasis satelit Sadewa itu pun dibantah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengungkap kawasan itu hanya akan dilanda hujan ringan hingga sedang hari ini.
Terlepas dari itu, peneliti yang meraih PhD bidang atmosfer dan meteorologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tak sembarangan menceburkan diri di bidang klimatologi.
Dilansir dari CNNIndonesia, ia mengisahkan mulai menjadi periset di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), salah satu lembaga yang kini dicaplok BRIN, sejak 2008.
Baca Juga:
Panggil Kepala BRIN, Presiden Prabowo Perintahkan BRIN Perkuat Inovasi Strategis Bangsa
Artinya, ada jeda enam tahun selepas dirinya lulus dari jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB.
Usai bergabung itulah Erma, yang sebelumnya lebih fokus pada bidang oseanografi, mulai tertarik dengan bidang iklim.
"Penelitian saya sendiri sejak awal kaitannya dengan komponen laut dan atmosfer yang saling berinteraksi, kita sebutnya interaksi laut atmosfer," jelas periset yang mendapatkan gelar doktoralnya pada 2020 ini.