Di luar tantangan penyesuaian, Erma mengungkap tantangan dari internal maupun eksternal.
Bagi perempuan yang tengah diproses menjadi peneliti ahli utama ini, tantangan yang beberapa kali ditemuinya adalah demotivasi alias jenuh.
Baca Juga:
Bukan Isapan Jempol, BRIN Siap Gaji Talenta Iptek RI Selevel Negara Tetangga
Solusinya, Erma, yang berkantor di Jl. Dr. Djunjunan 133, Bandung, itu membuat grup diskusi agar bisa saling berbagi dengan peneliti lain sekaligus saling memotivasi.
Menurut Erma, dunia periset membutuhkan motivasi yang perlu dijaga karena apa yang dikerjakan lebih banyak hasil inisiatif diri sendiri, bukan atas arahan dari pihak lain ataupun atasan.
Untuk tantangan eksternal, Erma menyebut surutnya dukungan dana publikasi dari pemerintah yang disebutnya bisa memicu "demotivasi" periset.
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
Sebagai periset, penelitian adalah hal yang paling berkesan karena dapat memberikan dampak besar, baik untuk ilmu pengetahuan maupun untuk masyarakat.
Salah satu contoh adalah penelitiannya berjudul "Variasi Fase Siklus Diurnal Curah Hujan di Pesisir Utara Jawa Barat dan Kaitannya dengan Fenomena CENS (Atmosfer)-Cold Tongue (Laut)". Studi ini mengungkap bagaimana hujan dini hari di daratan berkaitan dengan fenomena cuaca ekstrem.
Enggan menyerah, dia dan rekan-rekannya bahkan harus iuran untuk memenuhi pendanaan publikasi berbagai hasil penelitian.