Pada 1822 terjadi kepulan asap hitam kelabu yang disusul leleran lava disertai sinar api merah tua dalam waktu seperempat jam. Setelah itu terjadi asap dan awan debu selama setengah hari juga teramati sinar api terus-menerus sampai keesokan harinya. Kerusakan yang diakibatkannya kecil (du Puy, 1845, p.12; Junghuhn, p.139-1240)
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1833, 1834, 1845, 1854, 1855, 1856, 1861, 1863, 1871, 1876, 1877, 1878, 1883, 1885, 1886,dan 1888.
Baca Juga:
Gunung Merapi Kembali Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km
Pada rentang tahun 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913, terjadi letusan namun keterangan kurang jelas.
Letusan berikutnya kembali terekam pada tahun 1916, 1917, 1918, 1919, 1925, 1927, 1929, 1930, 1932, 1949, 1951, dan 1952.
Pada tahun 1955, 1956, 1957, 1958, 1967, dan 1970 terpantau adanya peningkatan aktivitas.
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1971, 19722, 1973, 1975, dan 1977.
Letusan pada 8 September 1978 berupa letusan eksplosif di kawah Verbeek dan c, dengan asap letusan berbentuk kembang kol mencapai ketinggian lk 1500m. Saat itu hujan abu yang ditimbulkan sampai ke daerah Tanah Datar.
Begitu juga letusan pada 8 Mei dan 14 Oktober 1980, letusan eksplosif disertai suara gemuruh pada kawah Verbeek dengan Tinggi asap lk.1000m dan hujan abu sampai ke Kabupaten Tanah Datar.