WahanaNews.co | Sepanjang sejarahnya, TNI telah menggunakan berbagai alutsista dari berbagai negara, baik dari buatan blok timur maupun blok barat hingga hari ini.
Salah satu sistem persenjataan yang dipergunakan oleh TNI dari masa ke masa yakni sistem peluncur roket multilaras atau Multiple Launcher Rocket System (MLRS). Tercatat sistem persenjataan ini digunakan oleh TNI-AD dan korps Marini TNI-AL.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Apabila di masa orde lama korps marinir sangat identik dengan BM-14/17 yang merupakan peluncur roket buatan Uni Soviet, maka TNI-AD pada masa orde baru juga turut menggunakan sistem persenjataan yang sejenis yang sama-sama buatan negara blok timur, yakni M-51.
1. Buatan Pabrikan Cekoslovakia
Sistem peluncur roket multilaras M-51 atau yang memiliki nama varian non ekspor RM-51 adalah sistem peluncur roket buatan Cekoslovakia, tepatnya buatan pabrikan Skoda. Sistem peluncur roket ini dirancang mulai tahun 1951 sesuai dengan namanya.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Akan tetapi, sistem peluncur roket ini mulai memasuki layanan pada tahun 1956. Sistem peluncur ini dianggap sebagai alternatif yang lebih modern daripada sistem peluncur roket multilaras buatan Uni Soviet, yakni BM-13 atau yang dikenal dengan nama Katyusha.
Sistem peluncur roket ini diketahui memiliki beragam varian yang diperuntukan untuk pemakaian militer Cekoslovakia sendiri dan juga untuk pasar ekspor. RM-51 sendiri merupakan kepanjangan dari Raketomet vzor 1951.
Varian originalnya dikenal dengan nama vz. 51, sedangkan untuk varian ekspor terdapat M-51, R-2 dan RM-51. Negara-negara pengguna sistem peluncur roket ini antara lain, Austria, Mesir, Bulgaria, Cekoslovakia, Kuba, Libya, Rumania dan Indonesia.