Panser buatan pabrikan Alvis ini di Indonesia mulai datang pada awal dekade 1960-an guna mendukung operasi Trikora di Irian Barat.
Panser tersebut menjadi trio andalan matra darat TNI atau yang dulu dikenal dengan ADRI (Angkaratan Darat Republik Indonesia) bersama Alvis Ferret sebagai panser intai dan Alvis Saladin sebagai Fire Support Vehicle (FSV).
Baca Juga:
Bikin Musuh Panik, Ranpur Lapis Baja Slovakia Ini Tahan Ledakan dan Antipeluru
Dilansir dari wikipedia, panser ini mampu membawa sekitar 10-12 orang personil termasuk awak kendaraan. Panser Saracen mampu mencapai kecepatan maksimal sekitar 72 km/jam dan mampu mencapai jarak jelajah sekitar 400 km.
Untuk sistem persenjataannya sendiri panser ini 2 senapan mesin kaliber 7.62 mm dan beberapa pelontar granat asap sebagai perlindungan.
2. Terkenal Saat Konflik 1965
Baca Juga:
Spanyol Siap Kirim Tank Leopard untuk Ukraina
Panser Saracen mulai melambung namanya ketika turun dalam beberapa palagan saat konflik di tahun 1965. Panser ini menjadi salah satu kelengkapal TNI-AD saat itu dalam melakukan pengamanan di beberapa tempat, khususnya ibukota Jakarta.
Dilansir dari situs historia, panser ini juga turut menjadi mobil jenazah yang membawa para petinggi militer Indonesia yang menjadi korban dari tragedi 1965 saat itu.
Bahkan, peristiwa tersebut juga difilm-kan dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Panser Saracen digambarkan membawa para jenazah perwira militer yang menjadi korban saat peristiwa 1965.