WahanaNews.co | Salah satu hal mistis adalah babi ngepet. Babi ngepet digambarkan sebagai sosok jelmaan manusia yang berubah wujud pada malam hari menjadi babi untuk mengambil uang orang lain.
Nantinya babi tersebut akan menggesekkan badan ke dinding rumah target untuk membuat uang tersebut berpindah tangan.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
Cara ini terkesan tidak logis, tetapi sejarawan dan peneliti dari Nanyang Technological University Singapore, Christopher Reinhart, memberikan jawaban logis atas asal-usul kemunculannya.
Seperti diberitakan CNBC Indonesia, dilansir Sabtu (25/2/2023), Reinhart menyebut bahwa menelusuri akar historis babi ngepet adalah usaha yang menantang. Namun, dalam trend studi masyarakat kolonial, istilah babi ngepet mulai muncul sejak masa Cultuurstelsel atau tanam paksa pada 1830-1870.
Menurut Jan Luiten van Zanden dan Daan Marks dalam Ekonomi Indonesia 1800-2010 (2012), sejak pemberlakuan tanam paksa banyak orang-orang kaya baru di kalangan masyarakat Jawa. Mereka umumnya para pedagang dari kaum pribumi atau Tionghoa yang menjadi kaya raya dalam sekejap. Kondisi ini menimbulkan keheranan di tengah masyarakat petani yang hidupnya sederhana.
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Pada titik inilah, imajinasi masyarakat petani bermain.
"Para petani yang hidupnya sederhana tiba-tiba kaget melihat ada orang yang tiba-tiba kaya dalam sekejap. Alhasil, mereka menuduh orang kaya tersebut mendapatkan harta dari cara yang tidak benar, yakni babi ngepet," tutur peneliti yang kini jadi asisten riset di Universitas Oxford.
Bagi petani pemupukan kekayaan adalah proses yang terbuka. Maksudnya, tiap orang harus melewati proses dan usaha jelas yang dapat dilihat oleh mata orang lain. Masalahnya, mereka tidak melihat kerja keras dari orang kaya baru itu. Alhasil, mereka menuduhnya bekerja sama dengan setan.