WahanaNews.co | Fenomea ekuinoks September terjadi hari ini, Jumat (23/9/2022).
Saat terjadi ekuinoks, Matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa.
Baca Juga:
Viral Kemunculan 2 Matahari di Sumatera Barat, BMKG Beri Penjelasan
Ekuinoks adalah peristiwa saat kedudukan Matahari tepat berada di khatulistiwa.
Fenomena ekuinoks terjadi dua kali selama Bumi mengelilingi Matahari, yaitu pada Maret (disebut ekuinoks musim semi di belahan Bumi Selatan), dan September (disebut ekuinoks musim gugur untuk belahan Bumi utara).
Selain itu, peristiwa ekuinoks juga ditandai dengan Matahari yang terbit dan terbenam tepat di posisi timur dan barat.
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
Untuk diketahui, bidang khatulistiwa Bumi (ekuator) berada dalam posisi miring terhadap bidang ekliptika (bidang edar bumi mengitari matahari) sebesar 23,4 derajat.
Baik belahan Bumi utara atau selatan, sedikit miring ke arah Matahari. Namun pada saat terjadi ekuinoks, sumbu Bumi tegak lurus dengan Matahari.
Selain itu, peristiwa ekuinoks juga ditandai dengan Matahari yang terbit dan terbenam tepat di posisi timur dan barat.
Untuk diketahui, bidang khatulistiwa Bumi (ekuator) berada dalam posisi miring terhadap bidang ekliptika (bidang edar bumi mengitari matahari) sebesar 23,4 derajat.
Baik belahan Bumi utara atau selatan, sedikit miring ke arah Matahari. Namun pada saat terjadi ekuinoks, sumbu Bumi tegak lurus dengan Matahari.
Tanda pergantian musim
Ekuinoks sendiri bukan hal baru. Fenomena ini merupakan pertanda pergantian musim yang terjadi dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Maret dan September.
Di Indonesia, ekuinoks bulan Maret merupakan pertanda peralihan musim atau pancaroba dari hujan ke kemarau.
Sedangkan ekuinoks pada bulan September ini menjadi pertanda peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. [qnt]