WahanaNews.co, New York - Teori tentang pembalikan arah terbit matahari menjadi sorotan dari Badan Antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA), sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah postingan di Facebook, belum lama ini.
Kiriman tersebut menarik perhatian pengguna internet karena mengklaim bahwa jika matahari terbit dari barat, hal ini merupakan tanda bahwa Bumi akan menghadapi kiamat.
Baca Juga:
Viral Kemunculan 2 Matahari di Sumatera Barat, BMKG Beri Penjelasan
Postingan tersebut ditulis dalam bahasa Thailand dan Inggris, dengan menyatakan bahwa perubahan arah terbit matahari disebabkan oleh rotasi Bumi yang berubah arah.
Penulis kiriman menjelaskan bahwa Bumi mengalami pembalikan medan magnet, dan menyatakan bahwa teori yang terdapat dalam unggahan tersebut juga mendapatkan dukungan dari badan antariksa Amerika Serikat, NASA.
"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," sebagaimana tertulis dalam positingan, dikutip Minggu (19/11/2023).
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
Walaupun demikian, NASA tidak pernah memberikan dukungan terhadap klaim tersebut.
Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, menyatakan bahwa baik pihaknya maupun organisasi ilmiah lainnya tidak mendukung teori tersebut.
Inclan menegaskan, "Tidak ada prediksi dari NASA atau organisasi ilmiah lainnya yang menyatakan bahwa Matahari akan terbit dari barat."