Walaupun begitu, NASA mengakui bahwa perubahan dalam medan magnet memang merupakan fenomena yang ada dan pernah terjadi.
Sejumlah ilmuwan juga telah mempelajari fenomena tersebut. Meskipun demikian, Inclan menyangkal klaim bahwa perubahan medan magnet dapat membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya.
Baca Juga:
Viral Kemunculan 2 Matahari di Sumatera Barat, BMKG Beri Penjelasan
"Meskipun pembalikan medan magnet adalah fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa lalu dan diteliti oleh ilmuwan di seluruh dunia, pernyataan bahwa ini dapat menyebabkan Bumi berputar ke arah sebaliknya, membuat Matahari terbit dari barat, adalah tidak benar," ungkap Inclan.
Namun, perlu dicatat bahwa ada salah satu planet di tata surya yang menghadapi Matahari terbit dari Barat. Venus berotasi ke arah belakang, menyebabkan Matahari tidak muncul dari Timur seperti di Bumi.
Untuk waktu rotasi, Venus membutuhkan waktu lama yakni 243 hari Bumi. Sedangkan lama planet tersebut mengelilingi Matahari selama 225 hari.
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
Hal ini berdampak pergantian hari dan tahun yang hampir sama. Di planet Venus, Matahari akan muncul satu kali dalam 117 hari atau dua kali dalam setahun.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.