"Pabrik kami mengonsumsi energi listrik yang 20 persennya dihasilkan dari tenaga surya dan ditargetkan untuk mencapai 100 persen energi terbarukan pada tahun 2025," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Joko, Schneider Electrik juga memiliki program 'Schneider go to school' untuk pemberdayaan komunitas lokal yang sekaligus sarana edukasi para siswa untuk peduli terhadap efisiensi energi yang berimplikasi pada sustainability.
Baca Juga:
Polisi Tangkap 9 Remaja Tawuran di Cikarang Timur, Amankan Sajam
Melalui program ini, pabrik pintar di Cikarang telah melatih lebih dari 1.000 orang yang mencakup tenaga pendidik dan siswa-siswi. Bahkan Schneider juga telah menyerap lebih dari 500 tenaga kerja yang berasal dari SMK sekitar wilayah Cikarang.
"Sampai saat ini Schneider telah mempekerjakan sekitar 500 siswa lulusan SMK di Cikarang dan kami sudah bekerja sama dengan pemerintah untuk merevitalisasi 125 SMK," jelas Joko.
Business Vice President Sustainability Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Astri Ramayanti Dharmawan menambahkan, pihaknya memiliki misi menjadi mitra digital untuk sustainability dan efisiensi. Secara global, Schneider Electric telah memulai perjalanan sustainability sejak 2005 dan terus memperbarui komitmen sustainability.
Baca Juga:
Pencuri Motor Berkedok Tukang Buah Ditangkap di Bekasi
"Schneider Sustainability Impact (SSI) 2021-2025 terbaru kami berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB yang mencakup enam komitmen jangka panjang yang melibatkan bisnis dan mitra kami, pelanggan, dan komunitas lokal," ujar Astri.
Komitmen tersebut beberapa di antaranya, yakni mempercepat pencapaian netralitas karbon dalam lingkup operasional perusahaan pada tahun 2025 dan emisi nol bersih pada tahun 2030; menyediakan akses terhadap pendidikan dan pengembangan keahlian di bidang energi kepada 1 juta orang di seluruh dunia; serta mengembangkan inisiatif lokal untuk pemberdayaan komunitas dimana Shcneider beroperasi.
"Salah satu komitmen sustainability kami di Indonesia tercermin dalam pabrik pintar di Cikarang yang dapat menjadi contoh dan pembuktian bagaimana penerapan digitalisasi dan sustainability dapat menciptakan harmonisasi pengelolaan ekosistem kerja yang lebih sehat, berkualitas, efisien dan berdampak positif terhadap lingkungan," ucapnya.