Namun demikian, dalam waktu dekat Ruff menganggap AI bisa saja berguna untuk operasi wahana penjelajah alias rover semisal dalam hal menentukan target untuk diobservasi dan navigasi tanpa campur tangan manusia.
Sementara itu, Direktur Carl Sagan Cneter for Research di SETI Institute Nathalie Cabrol, mengatakan penggunaan AI bukan hal baru.
Baca Juga:
Ilmuwan Ciptakan AI Pendeteksi Rahasia Alien, Begini Cara Kerjanya
"Kita sebetulnya melakukan itu setiap hari dalam satu hal atau yang lain. Dan versi yang telah diperbaiki mungkin membuat sesuatu menjadi lebih baik," kata dia.
Akan tetapi, Cabrol mengatakan penggunaan AI punya dua sisi mata pedang. Ia mencontohkan dalam hal pengkajian sebuah makalah ilmiah.
Sebagai peneliti, dirinya menyukai menuangkan ide-ide dalam sebuah makalah yang kelak akan dikaji ulang. Masalahnya, ia merasa ada logika yang salah jika AI digunakan untuk mengkaji ulang makalah itu.
Baca Juga:
Baru-baru Ini Jasad Alien Betina Muncul di Meksiko, Ilmuwan Angkat Suara
"Saya katakan, jika Anda berasumsi algoritma akan melakukan pengkajian, hal itu karena Anda berasumsi mereka akan tak begitu bias dan melakukan pekerjaan dengan lebih baik."
"Dengan mengikuti logika itu, saya berasumsi, manusia tidak cukup kualifikasi untuk mengkaji makalah tersebut," lanjut dia.
Lebih lanjut, Asisten profesor Ilmu Geologi di University of Florida Amy Williams mengaku pernah menggunakan AI untuk menyiapkan naskah diskusi publik. Williams memasukkan pertanyaan