Ketika diuji menggunakan data yang tidak dilatih, model yang dihasilkan mampu menemukan dan mendeteksi biosignature hingga 87,5 persen.
"Proses kami menggabungkan survei ekologi mikroba statistik, penginderaan jarak jauh dari kendaraan udara tak berawak, dan pembelajaran mesin untuk memetakan, memodelkan, dan memprediksi distribusi biosignatures dalam pengaturan yang relevan dengan Mars,"
Baca Juga:
Ilmuwan Ciptakan AI Pendeteksi Rahasia Alien, Begini Cara Kerjanya
"Pendekatan ini mungkin juga memiliki aplikasi untuk target astrobiologi lainnya, seperti permukaan Titan, gumpalan Enceladus, atau lapisan es Europa," kata Freddie Kalaitzis dari Department of Computer Science, University of Oxford, seperti dilansir situs resmi Oxford.
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.