Riset terbaru dari The Burrow saat bermain TikTok, misalnya, seseorang bisa menghasilkan 2,63 gram karbon per menit.
Hal ini disebabkan karena makin lama bermain HP, makin besar pula data tersimpan di server.
Baca Juga:
Nekat Curi HP dalam Jok Motor, Penjual Tiket Kapal di Gunungsitoli Diringkus Polisi
Dan semua ini memberi beban besar pada pusat data yang selama 24 jam non-stop terus aktif, sehingga penggunaan listrik dan pendingin berkontribusi pada perubahan iklim.
Tak berhenti sampai disini. Masalah baru pun muncul saat tingginya intensitas manusia menggunakan HP.
Makin sering HP digunakan, risiko kerusakannya makin besar. Masalahnya, sebagaimana dipaparkan Wired, kerusakan HP dan memperbaikinya bukan lagi opsi terbaik ketika dunia memasuki era HP yang tipis dan ringan.
Baca Juga:
Smartphone Panas Saat Diisi Daya? Ini 4 Cara Jitu Mengatasinya!
Sebab, desain yang seperti itu membuat perbaikannya menjadi lebih sulit.
Sekalipun nekat melakukannya, prosesnya lama dan harganya mahal. Maka, satu-satunya cara terbaik adalah "lem biru" atau "lempar beli baru."
Kebiasaan "lem biru" memang menguntungkan konsumen dan produsen, tetapi ini harus menjadi lampu kuning karena limbah HP bisa membuat hidup manusia lebih sengsara.