Dalam rilis media 2019 lalu, PBB menyebut limbah HP bersama laptop, tablet, dan komputer yang digunakan oleh manusia setiap tahunnya sejumlah 50 juta ton.
Angka ini diprediksi meningkat pada 2050 sebanyak 120 juta ton per tahun.
Baca Juga:
Nekat Curi HP dalam Jok Motor, Penjual Tiket Kapal di Gunungsitoli Diringkus Polisi
Wired menjelaskan kandungan mineral dan kimia pada HP sangat berbahaya ketika sebuah HP dibuang.
Saat dibuang ke tanah atau air, maka bahan kimia dan karsinogenik itu akan terlepas dan masuk ke dalam tanah, sumber air dan makanan, hingga akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.
Masalah semakin besar ketika mengetahui bahwa negara dan masyarakat cenderung asal-asalan saat membuang HP dan tidak ada prosedur khusus.
Baca Juga:
Smartphone Panas Saat Diisi Daya? Ini 4 Cara Jitu Mengatasinya!
Mengutip The Guardian, 90% limbah HP atau elektronik pada umumnya dibuang secara ilegal. Negara-negara maju kerap mengirim puluhan kontainer ke negara di Asia hanya untuk membuang sampah HP. Pada titik inilah, negara Asia kena getahnya.
WHO pada 2021 menyebut tindakan ini sebagai "tsunami limbah elektronik yang membahayakan nyawa dan kesehatan."
Sebanyak 12,9 juta perempuan dan lebih dari 18 juta anak-anak terancam terserang penyakit berbahaya karena tercemar kandungan merkuri, nikel, dan timbal dari sampah HP.