Terlepas dari proses hukum yang dilakukan kepolisian, penelusuran wartawan di rumah keluarga MAH bisa memberi petunjuk terhadap kebenaran klaim kepolisian itu.
Salah satu petunjuk yang bisa dipakai adalah peralatan elektronik atau teknologi informasi yang dimiliki sang terduga hacker.
Baca Juga:
Kunjungi Pameran UMKM di Madiun, Mendag: Agar UMKM Maju, Pemerintah Daerah Harus Lebih Kreatif
Maklum, peretasan membutuhkan setidaknya software kekinian dan yang jelas komputer.
"Komputer tidak punya, tidak ada komputer," kata S (48), ibu kandung MAH, di rumahnya, Madiun, dikutip dari detikJatim, Kamis (15/9).
"Tidak punya komputer, hanya ponsel satu itu di tangan," imbuh dia.
Baca Juga:
Mendag Kunjungi Pasar Besar Madiun, Tinjau Harga Kebutuhan Pokok
S mengungkapkan kamar MAH, yang diakuinya berantakan, hanya berisi pakaian.
"Kamarnya anak muda ya seperti itu (berantakan). Tidak ada komputernya," kata dia.
Dia juga tak percaya anaknya menjadi terduga hacker Bjorka.