Mereka kemudian menempatkan sumber suara pada sudut 45 derajat, untuk melihat apakah laba-laba berperilaku berbeda.
Mereka menemukan bahwa laba-laba tidak hanya melokalisasi sumber suara, tetapi mereka dapat memberi tahu arah suara yang masuk dengan akurasi 100%.
Baca Juga:
3 Fakta Menarik Kunang-kunang yang Jarang Diketahui, Yuk Simak!
Untuk lebih memahami mekanisme pendengaran laba-laba, para peneliti menggunakan vibrometri laser dan mengukur lebih dari seribu lokasi di jaring laba-laba alami, dengan laba-laba duduk di tengah di bawah bidang suara.
Hasilnya menunjukkan bahwa jaring bergerak dengan suara hampir pada efisiensi fisik maksimum di rentang frekuensi ultra lebar.
“Tentu saja, pertanyaan sebenarnya adalah, jika jaring itu bergerak seperti itu, apakah laba-laba yang mendengar menggunakannya?” kata Miles. “Itu pertanyaan yang sulit untuk dijawab.”
Baca Juga:
Tips Aman Basmi Semut di Rumah Tanpa Bahan Kimia
Tim kemudian menempatkan pelantang mini 5 sentimeter dari pusat jaring tempat laba-laba duduk, dan 2 milimeter dari bidang jaring — dekat tapi tidak menyentuh jaring. Hal ini memungkinkan suara dapat bergerak ke laba-laba baik melalui udara dan melalui jaring.
Para peneliti menemukan bahwa gelombang suara dari pelantang mini mati secara signifikan saat bergerak di udara, tetapi menyebar dengan mudah melalui web dengan sedikit redaman. Tingkat suara masih sekitar 68 desibel ketika mencapai laba-laba.
Data perilaku menunjukkan bahwa empat dari 12 laba-laba merespons sinyal yang terbawa jaring ini.