WahanaNews.co | Sejumlah organisasi kejahatan siber terlacak sama-sama menjadikan Indonesia dan Malaysia sebagai sasaran. Apa alasannya?
Menurut laporan lanskap keamanan siber 2023 dari Ensign Infosecurity, grup penjahat siber Desorden, Dark Pink, dan Naikon menjadi kelompok yang perlu diantisipasi.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Pasalnya, ketiganya memiliki kemampuan bahasa Melayu yang bisa menunjang serangan. Karena kemampuan bahasa itu juga mereka menargetkan negara jiran, Malaysia.
"Malaysia dan Indonesia sebenarnya memiliki kelompok penyerang yang sama. Jadi, Malaysia dan Indonesia memiliki Dark Pink, Lotus Blossom, dan Naikon," Teo Xiang Zheng, Vice President of Advisory, Consulting Ensign InfoSecurity di Jakarta, Rabu (2/8).
"Kami menganalisis bahwa hal ini sebagian besar disebabkan oleh kesamaan bahasa yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok penjahat tersebut. Jadi, jika mereka menargetkan Malaysia, mereka dapat menargetkan Indonesia dan juga sebaliknya karena adanya kesamaan bahasa," lanjut dia.
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
Desorden sendiri diketahui sebagai grup yang bergerak dengan motivasi finansial alias demi mendapatkan uang.
Sementara, Dark Pink, Lotus Blossom, dan Naikon merupakan grup memiliki afiliasi dengan sebuah negara. Sehingga, target mereka bukanlah uang, melainkan pencurian informasi atau untuk sabotase sistem.
Ketiga grup ini umumnya menggunakan metode serangan seperti rekayasa sosial atau social engineering dengan meniru aplikasi untuk mengelabui targetnya.