WahanaNews.co, Jakarta - Seorang hacker "baik" menyusup ke komunitas hacker kriminal di situs gelap atau dark web dan meretas 100 pelaku dengan metode cerdas. Simak kisahnya.
Cristian Cornea, seorang peneliti keamanan dan penguji penetrasi, mengaku berhasil meretas ratusan penjahat siber di situs gelap menggunakan alat palsu untuk menjebak para pelaku kejahatan siber di dark web.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Ide Cornea dimulai dari konsep honeypot, yaitu jebakan yang dirancang untuk menarik pelaku kejahatan siber. Ia menciptakan Jinn Ransomware Builder, sebuah alat yang tampak seperti perangkat lunak untuk membangun serangan ransomware lengkap dengan fitur canggih seperti enkripsi, dekripsi, serta dukungan multi-bahasa.
Perangkat bernama Jinn, yang berarti jin atau makhluk mistis dari Arab Saudi, kemudian diunggah di pasar kriminal dark web, BreachForums.
"Sebuah builder yang mampu membangun ransomware yang sepenuhnya dapat disesuaikan dengan fitur-fitur berikut: C2 Callbacks, Dukungan multibahasa (PowerShell/C#/Python), Enkripsi & dekripsi AES, Tidak terdeteksi" tulis Cornea, melansir Forbes (19/11) mengutip CNN Indonesia.
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
Ternyata Jinn menarik perhatian besar dan dengan cepat menjadi salah satu alat populer di forum tersebut. Namun kenyataannya, perangkat lunak ini adalah sebuah perangkap yang disiapkan oleh Cornea.
Beberapa fitur memang berfungsi, tetapi semuanya diarahkan untuk memata-matai pengguna perangkat tersebut.
Misalnya, perangkat lunak itu memiliki command and control callback yang telah diprogram untuk memungkinkan koneksi jarak jauh, serta menjalankan proses tertentu tanpa sepengetahuan pengguna.