FAST dapat dengan mudah mendeteksi pemancar di planet ekstrasurya terdekat dengan daya keluaran serupa dengan sistem radar yang dimiliki di Bumi.
Pertengahan Juni lalu, FAST mengklaim telah mendapat sinyal dari alien para peneliti mengatakan mereka melihat dua pita frekuensi kecil yang mencurigakan, sinyal radio yang berpotensi buatan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Selanjutnya pada 2022, ketika memantau planet di luar tata surya, teleskop berhasil menangkap sinyal frekuensi pita kecil lain.
Penemuan ini menjadikan total tiga pita frekuensi kecil yang ditemukan para astronom. Dikarenakan sinyalnya adalah gelombang radio pita kecil yang biasanya hanya digunakan oleh pesawat dan satelit manusia, sinyal tersebut bisa saja dihasilkan oleh teknologi alien.
"Ini adalah beberapa sinyal elektromagnetik pita kecil yang berbeda dari masa lalu, dan tim saat ini sedang mengerjakan penyelidikan lebih lanjut," kata Zhang Tongjie, kepala ilmuwan di China Extraterrestrial Civilization Research Group di Beijing Normal University.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Namun klaim bahwa FAST menemukan sinyal alien disangsikan pakar Amerika Serikat (AS), Dan Werthimer. Menurutnya, sinyal yang ditemukan FAST berasal dari manusia.
"Masalah besar, dan masalah dalam kasus khusus ini, adalah kami mencari sinyal dari makhluk luar angkasa, tetapi yang kami temukan adalah miliaran sinyal dari Bumi," kata Werthimer, seperti dikutip Live Science.
"Sinyal itu sangat lemah, tetapi penerima kriogenik pada teleskop sangat sensitif dan dapat menangkap sinyal dari ponsel, televisi, radar, dan satelit - dan lebih banyak satelit di langit dari hari ke hari. Jika Anda masih baru dalam hal ini, dan Anda tidak tahu banyak interferensi dapat masuk ke data Anda dan merusaknya, cukup mudah untuk menjadi senang," tambahnya. [qnt]