WahanaNews.co, Jakarta - BMKG mendorong para ahli geologi untuk melakukan penelitian yang menarik mengenai potensi gempa bumi yang berpusat di Laut Jawa.
Langkah ini diambil untuk mempersiapkan strategi mitigasi yang efisien dalam menghadapi kemungkinan dampak terburuk.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyatakan bahwa kejadian gempa bumi dengan magnitudo yang signifikan, mencapai 6,5, di Laut Jawa merupakan hal yang jarang terjadi dan menarik minat para ahli geologi.
Inisiatif untuk mendorong penelitian ini dilakukan agar dapat lebih memahami potensi gempa bumi yang dapat terjadi di Laut Jawa sehubungan dengan aktivitas gempa.
"Kajian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar magnitudo yang mungkin terjadi di sana," jelas Rahmat Triyono di Pasaman, melansir Liputan 6, Senin (25/3/2024).
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Upaya ini dilakukan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat apabila terjadi kemungkinan terburuk, seperti gempa bumi yang berpotensi disusul oleh gelombang tsunami.
Selama ini, ancaman tsunami hanya diketahui di Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera, dan sebagainya. Namun, khusus di pantai utara, BMKG jarang memberikan informasi adanya potensi rawan tsunami.
Rahmat menjelaskan bahwa apabila terdapat potensi sumber gempa yang besar dengan mekanisme mendatar, potensi terjadinya tsunami cenderung kecil dibandingkan dengan sesar naik.