Penelitian ini pun memberikan kumpulan data komprehensif pertama yang menunjukkan seberapa cepat dan seberapa padat tumbuhan dapat berkembang.
Faktor-faktor dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman seperti misalnya penurunan populasi anjing laut, tetapi iklim yang memanas punya kaitan yang jelas dengan pertumbuhan tanaman ini.
Baca Juga:
Upaya Pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam Penanganan Inflasi Pangan
Peningkatan suhu memungkinkan pula spesies invasif untuk menjajah dan tumbuh lebih besar dari tanaman asli. Hal tersebut dapat mengacaukan ekosistem lokal dan keanekaragaman hayati.
"Jika kami memperkirakan apa yang kami amati di Pulau Signy dan situs lain di Antartika, proses serupa juga dapat terjadi. Ini berarti lanskap Antartika dan keanekaragaman hayati dapat berubah dengan cepat," ungkap Cannone.
Tak hanya mengancam lanskap saja, perubahan iklim juga berdampak pada perubahan dramatis pada gletser di Antartika.
Baca Juga:
Lima Cara Tepat Gunakan Micin Sebagai Pupuk Tanaman
Sebelumnya, Glester Thwaites yang merupakan gletser terbesar Antartika mulai meleleh dengan cepat dan berpotensi pecah dalam waktu lima hingga 10 tahun ke depan.
Akibat dampak perubahan iklim ini, para ilmuwan khawatir lelehan gletser tersebut dapat berpotensi menaikkan permukaan laut hingga 65 cm. Peneliti pun hingga kini terus memantau secara intens perkembangan gletser tersebut. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.