Fenomena ini terjadi di delta Sungai Catatumbo yang mengalir ke Danau Maracaibo di barat laut Venezuela.
Danau ini merupakan salah satu danau air asin terbesar di Amerika Selatan dan terbentuk lebih dari 30 juta tahun lalu.
Baca Juga:
Polisi dan Tim PLN Indonesia Power Lakukan Investigasi Awal Kebakaran PLTU Labuhan Angin
Lokasinya sangat strategis, dikelilingi oleh pegunungan dari tiga arah yang menciptakan efek "jebakan udara".
Di sinilah udara dingin dari Andes, udara lembap dari danau, dan angin hangat dari Karibia bertemu dan menciptakan badai yang terus-menerus.
Kawasan ini ibarat dapur alami, rawa-rawa yang hangat dan lembap menjadi tempat sempurna untuk “memasak” badai petir.
Baca Juga:
Petir Jadi Pemicu Kebakaran di PLTU Labuhan Angin
Saat udara lembap naik dan mendingin, terbentuk awan cumulonimbus yang penuh muatan listrik. Dan ketika muatan ini dilepaskan, langit pun menyala.
Yang menarik, wilayah ini juga kaya akan gas metana dari rawa-rawa tropis, yang ternyata membantu meningkatkan konduktivitas listrik di udara.
“Metana di sini ibarat bensin tambahan. Tanpa gas ini, intensitas petir bisa jauh berkurang,” tambah Mendoza.