Terkait dengan hal itu, Dwikorita meminta kepada sukarelawan yang mengikuti kegiatan agar tidak menyimpan ilmunya untuk diri sendiri tetapi justru menyebarluaskan pengetahuannya kepada sanak saudara, kerabat atau masyarakat sekitar supaya yang selamat dari gempa bumi dan tsunami makin banyak.
Selain itu, pihaknya juga memohon kepada setiap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) khususnya BPBD Kabupaten Cilacap untuk lebih sering menggelar latihan atau gladi evakuasi.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
"Agar bila sewaktu-waktu terjadi, masyarakat sudah paham terhadap apa yang harus dilakukan sehingga tidak panik dan bisa melakukan evakuasi dengan cekatan dan terampil," kata Dwikorita.
Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan gempa dan tsunami tidak ada yang bisa memrediksi.
"Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, semuanya harus siap. Tapi siapnya bukan sekadar siap," katanya.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Menurut dia, kesiapan tersebut harus didasari dengan pengetahuan yang diperoleh masyarakat khususnya para sukarelawan melalui Sekolah Lapang Gempabumi.
Ia mengharapkan seluruh peserta Sekolah Lapang Gempabumi setelah mengikuti pelatihan untuk menyebarluaskan ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat luas. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.