Andrew Trombley, seorang peminat luar angkasa dari St. Louis, Missouri, sempat menunggu dengan cemas dan mengharapkan lepas landas yang sukses. "Saya sudah ke sini beberapa kali untuk melihat peluncuran, tapi dibatalkan. Jadi, ini perjalanan ketiga ke sini, jadi saya senang melihatnya terbang," katanya.
"Saya masih terlalu kecil untuk misi Apollo, jadi... saya ingin berada di sini secara langsung," tambahnya.
Baca Juga:
Kemenkominfo Sebut Keberhasilan SATRIA-1 Jadi Penentu Kelanjutan Satelit RI Berikutnya
Kerry Warner, 59 tahun, seorang perempuan pensiunan yang tinggal di Florida, sangat antusias menyaksikan lepas landas itu. Ini adalah "bagian dari Amerika, dan tentang Amerika," katanya penuh semangat.
Misi Artemis persiapkan pembangunan stasiun ruang angkasa di Bulan
Kapsul Orion tanpa awak dibawa oleh dua roket pendorong dan empat mesin, yang terlepas hanya dalam beberapa menit. Setelah mendapat dorongan terakhir, kapsul Orion akan menuju orbit Bulan dan membutuhkan beberapa hari untuk mencapai tujuannya.
Baca Juga:
Bikin AS Makin Galau, China Luncurkan Satelit Mata-mata Misterius
Tetapi Orion tidak mendarat di Bulan, melainkan menjelajah sekitar 64.000 kilometer di orbitnya. Setelah itu, Orion akan memulai perjalanan kembali ke Bumi.
Misi Artemis 1 akan berlangsung selama 25 hari, dengan pendaratan kembali di Samudra Pasifik pada 11 Desember 2022. NASA mengembangkan sistem roket SLS selama lebih dari satu dekade, dan menginvestasikan lebih dari USD $90 miliar dalam program barunya sampai akhir tahun 2025.
Misi Artemis 2 pada tahun 2024 nantinya akan melibatkan astronaut yang terbang melintas orbit Bulan, sedangkan Artemis 3 merencanakan kembali pendaratan manusia di Bulan, paling cepat tahun 2025.[sdy]