WahanaNews.co | Lebih dari 200 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) siang.
Selain itu, data yang disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, juga terdapat 13.784 orang yang mengungsi di 14 titik.
Baca Juga:
Perlu Kajian, BMKG Sebut Gempa 6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa Cianjur merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Hal tersebut diketahui berdasarkan analisis dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter-nya.
Dari catatan BMKG hingga Senin (21/11/2022) pukul 14.00 WIB, sudah ada 15 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar 4,0.
Baca Juga:
BMKG Laporkan193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban
Lantas apa itu sesar Cimandiri, dan adakah sumber gempa lain di Jabar dan Jakarta yang perlu diwaspadai?
Mengenal sesar Cimandiri
Dilansir dari geologi.co.id, sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 km.