WahanaNews.co | Stephen Hawking dalam bukunya yang berjudul A Brief History of Time menyatakan bahwa dunia ini terbentuk melalui sebuah proses ledakan besar yang ia sebut dengan nama big bang.
Di samping itu, dalam buku tersebut, Hawking juga memaparkan mengenai black hole.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
Dalam pandangan Hawking, black hole tidak benar-benar hitam, karena black hole sebenarnya memancarkan sejumlah kecil radiasi benda hitam dan karenanya memiliki suhu yang tidak nol.
Hawking memprediksi partikel-partikel kuantum perlahan-lahan akan bocor keluar dari black hole dan hal tersebut sekarang populer disebut dengan nama radiasi Hawking.
Hawking menulis mengenai radiasi Hawking setelah ia mengunjungi Moskow, Uni Soviet, pada 1973, dan di sana ia bertemu dengan Yakov Zeldovich dan Alexei Starobinsky, yang menunjukan kepada Hawking bahwa menurut prinsip ketidakpastiaan pada mekanika kuantum, black hole yang berotasi seharusnya menghasilkan dan mengeluarkan partikel.
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
Dari hal tersebut, Hawking menunjukan bahwa black hole sejatinya dikelilingi oleh kuantum bulu halus yang terdiri atas partikel yang lolos dari tarikan gravitasi dan pandangan Hawking tersebut bertentangan dengn apa yang dikemukakan oleh Einstein.
Di tahun 1974, Hawking menyatakan bahwa black hole tidaklah suatu yang abadi dan black hole memiliki siklus kehidupan.
Dalam membuktikan pandangannya, Hawking menggabungkan dua teori, yaitu teori kuantum dan teori relativitas Einstein.