WAHANANEWS.CO, Jakarta - Roket Starship dari SpaceX meledak di angkasa saat menjalani uji terbang kedelapan, Kamis (6/3), waktu setempat. Simak kronologinya.
Roket ini setinggi 123 meter ini meluncur dari lokasi Starbase di Texas Selatan pada pukul 17.30 waktu setempat. Tujuh menit kemudian, pendorong tahap pertama Starship, Super Heavy, kembali ke Starbase untuk ditangkap oleh lengan "sumpit" menara peluncuran.
Baca Juga:
Penyanyi Katy Perry dan 5 Perempuan Lain Bakal Jelajahi Luar Angkasa
Ini adalah ketiga kalinya SpaceX mendemonstrasikan teknik yang menakjubkan ini.
Kemudian, bagian atas Starship setinggi 52 meter, yang kerap disebut 'Ship', terus melaju ke arah tenggara menuju Samudra Atlantik. Uji terbang ke delapan ini meminta Ship mengerahkan empat muatan - versi tiruan dari satelit internet Starlink - pada lintasan suborbital sekitar 17,5 menit setelah lepas landas sebelum mendarat dengan terkendali di Samudra Hindia di lepas pantai Australia Barat sekitar 50 menit kemudian.
Namun, hal tersebut tidak terjadi. Beberapa dari enam mesin Raptor milik Ship mati menjelang akhir pendakian, dan wahana antariksa tersebut mulai jatuh.
Baca Juga:
Revolusi Spacewalk: Urine Astronot Kini Bisa Jadi Air Minum dalam Hitungan Menit
Kemudian, SpaceX kehilangan kontak dengan Ship sekitar sembilan menit dalam penerbangan, dan kemungkinan meledak di angkasa tak lama kemudian.
Hasil hari ini sama dengan hasil dari Starship Flight 7, yang diluncurkan pada 16 Januari. SpaceX juga melakukan tangkapan sumpit Super Berat pada hari itu, dan kehilangan Ship pada titik yang sama dalam misi tersebut.
"Jelas banyak hal yang harus dilalui, banyak hal yang harus digali, dan kami akan terus melakukannya," kata Dan Huot dari SpaceX dalam komentarnya saat siaran langsung peluncuran, setelah Ship hilang, melansir Space.