Temuan ini kemudian menimbulkan beberapa pertanyaan menarik tentang bagaimana pertanian menyebar di berbagai wilayah dan populasi.
"Meskipun tidak semua individu memperoleh protein utama mereka dari tanaman di Taforalt, namun mendokumentasikan proporsi tanaman yang begitu tinggi dalam diet populasi pra-pertanian merupakan hal yang tidak biasa," kata Klervia Jaouen, salah satu penulis studi yang juga peneliti di Géosciences Environnement Toulouse.
Baca Juga:
YLKI Desak Regulasi Wajib, Konsumen Harus Tahu Bahaya Lemak Trans di Makanan
"Ini mungkin pertama kalinya komponen nabati yang begitu signifikan dalam diet Paleolitik didokumentasikan dengan menggunakan teknik isotop," tambahnya.
Lebih lanjut, para peneliti mengungkap fakta tersebut dengan menggunakan teknik yang disebut analisis isotop stabil untuk mempelajari pola makan masing-masing Iberomaurus yang diteliti.
Isotop nitrogen dan zinc yang terkandung dalam kolagen dan email gigi dapat mengungkap jumlah daging yang pernah terkandung dalam makanan mereka, sementara isotop karbon dapat menjelaskan apakah sumber utama protein adalah daging atau ikan.
Baca Juga:
Temuan Fosil 'Hobbit' yang Lebih Mungil di Flores Gegerkan Arkeolog
Sementara itu, teknik isotop menunjukkan jumlah tanaman yang dimakan tetapi tidak menunjukkan jenisnya.
Jenis makanan yang diduga menjadi sumber makanan kelompok purba tersebut berdasarkan sisa-sisa tumbuhan di situs tersebut, mulai dari biji pohon ek manis, pistachio, kacang pinus, oat liar, dan kacang-kacangan. Batu gerinda yang ditemukan di lokasi tersebut juga menunjukkan bahwa pengolahan tanaman terjadi di dekatnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.