WahanaNews.co | Seorang mahasiswi Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Nandini Catra Nabilah, membagikan pengalaman belajar secara daring lewat akun Tiktok @eccediary.
Dalam video itu Nandini menulis, tak seperti dosen-dosen lainnya, selama perkuliahan ada salah satu dosen tidak pernah menyalakan kamera saat mengajar.
"Punya dosen yang dari awal perkuliahan nggak pernah on-cam," tulisnya dalam video tersebut.
Rupanya, ada alasan dan cerita mengharukan yang dimiliki dosen bernama Edi Prasetyo Nugroho.
Ia mengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Manajemen.
Selama mengajar daring, tutur Nandini, terdengar suara serak dan berat dari Pak Edi.
Namun para mahasiswa tetap menyalakan kamera dan menyimak materi yang disampaikan dengan saksama.
"Saya cuma pernah mendengar suara beliau seperti dibarengi suara serak dan seperti bernapas berat gitu. Kadang kalau berbicara, tapi saya tidak berfokus pada hal itu saya lebih berfokus pada apa yang disampaikan Pak Edi setiap perkuliahan," tuturnya kepada wartawan.
Walaupun tidak pernah melihat wajah Pak Edi, lanjut Nandini, ia menangkap bahwa beliau merupakan sosok yang luar biasa.
Di tengah materi ia memberi motivasi, menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk bermanfaat kepada sesama.
Hingga suatu ketika, Pak Edi tidak sengaja menyalakan kamera dan terlihat alat bantu pernapasan terpasang di tubuhnya.
Nandini dan teman-teman kelasnya pun akhirnya mengetahui kondisi dosennya yang tengah berjuang melawan sakit.
"Beliau tidak menjelaskan mengenai apa penyakit beliau, beliau hanya berkata karena sedang sakit, beliau harus selalu menggunakan selang oksigen karena saturasi oksigen beliau di bawah 90," lanjutnya.
Nandini menambahkan, video itu diunggah atas persetujuan dosennya dan mendapat banyak respons baik dari warganet.
Bahkan saat ini sudah ditonton lebih dari 4 juta pasang mata.
Menurut Nandini, dosennya itu dikenal sebagai sosok rendah hati.
Ia tidak ingin bercerita banyak dan memperlihatkan kondisinya yang sedang sakit.
Hal itu dilakukan semata-mata agar para mahasiswa fokus pada apa yang dia ajarkan.
"Ambil ilmu sebanyak mungkin dari saya, jangan sia-siakan waktu kalian. Karena mungkin saya tinggal menunggu kapan dipanggil oleh yang Maha Kuasa," tutup Nandini, menirukan perkataan Pak Edi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.