Temuan ini menunjukkan bahwa Homo floresiensis mengalami penurunan ukuran tubuh dalam waktu 300.000 tahun setelah kedatangan nenek moyangnya di pulau tersebut.
Fosil kranial juga menunjukkan bahwa otak mereka menyusut selama periode itu, menyoroti jalur evolusi manusia yang berbeda, kata Kaifu.
Baca Juga:
IPPM NTT Kota Sorong Peduli Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Gandeng Cipayung-Mahasiswa Galang Dana
“Kami berpikir itu adalah takdir [bagi manusia] untuk menjadi pintar. Flores memberi tahu kita bahwa ada cara lain bagi manusia untuk berkembang.”
“Kami tidak menduga akan menemukan individu yang lebih kecil dari situs yang begitu tua,” kata Yousuke Kaifu, salah satu penulis studi dari Universitas Tokyo, dalam sebuah surel.
Fosil hobbit asli diperkirakan berasal dari antara 60.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Studi Terbaru Ungkap: Makanan Manusia Purba Bukan Daging Mammoth
Fosil baru ini ditemukan di Mata Menge, sekitar 72 kilometer dari gua tempat sisa-sisa hobbit pertama kali ditemukan.
Pada tahun 2016, para peneliti menduga kerabat hobbit yang lebih awal mungkin lebih pendek setelah mempelajari tulang rahang dan gigi yang dikumpulkan dari situs baru tersebut.
Analisis lebih lanjut dari fragmen tulang lengan kecil dan gigi menunjukkan nenek moyang hobbit ini lebih pendek 6 sentimeter dan hidup 700.000 tahun yang lalu.