WahanaNews.co, Jakarta - BMKG melaporkan bahwa pada Sabtu (27/4/2024) tengah malam, gempa bumi dengan magnitudo 6,5 terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, namun tidak mengakibatkan tsunami.
Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, menjelaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan tidak adanya potensi tsunami terkait gempa tersebut.
Baca Juga:
Geger Kasus Mutilasi di Garut, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Lokasi gempa berada di laut, sekitar 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman mencapai 70 kilometer.
Getaran gempa Garut dirasakan juga di beberapa daerah lain di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Tasikmalaya, Sukabumi, dan Kota Bandung.
Daryono menjelaskan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk dalam kategori menengah.
Baca Juga:
Tragedi Mengerikan: Kronologi ODGJ Mutilasi ODGJ di Depan Umum
Gempa tersebut dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” jelas Daryono.
Menurut dia, tak ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 23.55 WIB.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau retak saat terjadi gempa.
“Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Daryono.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]