Yang kedua, Bibit Siklon 90S. BMKG mencatat Bibit tersebut ada di Samudra Pasifik Utara Maluku Utara tepatnya di sekitar 11,6° LU 103,0° BT dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1008.7 mb.
Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR belum menunjukkan aktivitas awan konvektif dalam enam jam terakhir.
Baca Juga:
Prediksi BMKG: Hujan Ekstrem dan Angin Kencang Hantam Sejumlah Wilayah Saat Libur Panjang
"Data angin perlapisan menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di lapisan bawah namun masih melebar, pada lapisan menengah sirkulasi bergeser ke sebelah barat sistem," tulis BMKG.
"Dari Model NWP skala global menunjukkan propagasi sistem ke arah Barat Laut menuju daratan Filipina. Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah," tulisnya lagi.
Bibit Siklon 90S berdampak antara lain:
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem Siap Mengguyur RI, Ini Daftar Wilayah Terancam Banjir dan Longsor
- Hujan sedang hingga lebat di wilayah Jawa Barat.
- Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter: Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat.
- Tinggi Gelombang 2.5 - 4 meter: Samudera Hindia selatan Jawa hingga P. Sumba.