Ton-That juga mengatakan, seperti pengguna lainnya, mereka yang berada di Ukraina menerima pelatihan dan harus memasukkan jumlah kasus dan alasan untuk pencarian sebelum penyelidikan gambar dilakukan.
Clearview, yang utamanya dijual kepada penegak hukum AS, menghadapi gugatan di AS karena diduga melanggar hak privasi karena mengambil gambar dari situs web. Clearview berpendapat pengumpulan datanya sama dengan pencarian Google. Namum beberapa negara termasuk Inggris dan Australia menyebut praktek ini ilegal.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Cahn menyebut mengidentifikasi orang yang sudah meninggal merupakan cara yang paling tidak berbahaya untuk menggunakan teknologi dalam perang, tetapi dia memperingatkan "setelah Anda memperkenalkan sistem ini dan database terkait ke zona perang, Anda tidak memiliki kendali atas bagaimana itu akan digunakan dan disalahgunakan." [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.