WahanaNews.co | Viral di media sosial seorang kakek pemulung dengan pakaian sederhana, menggondol karung berisi uang ke dealer mobil. Ternyata, kakek tersebut membeli mobil baru secara cash atau tunai.
Pihak dealer awalnya mengira kakek bernama Wardji tersebut adalah pengemis. Namun, kakek yang berprofesi sebagai pengumpul barang rongsokan atau pemulung itu mendatangi dealer Daihatsu di Sragen, Jawa Tengah, untuk membeli mobil baru.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
Hal itu diceritakan oleh Dezy Ais, tenaga penjual dari dealer tersebut. Menurutnya, awalnya satpam dealer mengira kakek tersebut adalah pengemis, dilansir dari detikcom.
Sempat diberikan uang, Kakek Wardji juga menolak. Kakek Wardji lalu menjelaskan maksud kedatangannya tersebut untuk membeli mobil. Dia kemudian dibantu oleh Dezy Ais untuk memilih mobil.
"Aku mau lihat-lihat mobil mbak. Danaku sekitar Rp 170-an (juta) kurang lebihnya. Sebagian dari uang tabungan, sebagian dari uang warisan," kata Dezy Ais saat menceritakan kedatangan kakek tersebut ke dealer.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Kakek Wardji itu akhirnya meminang Daihatsu Sigra terbaru. Dia membeli mobil Daihatsu All New Sigra dengan banderol Rp 180,4 juta.
Sebelumnya kakek Wardji bilang hanya memiliki dana Rp 170 jutaan. Namun Kakek Wardji memutuskan pulang dari dealer dan kembali lagi dengan membawa uang pakai karung untuk membeli Sigra.
Keesokan harinya, tepatnya pada Sabtu (22/8) dia datang dengan membawa uang di dalam karung. Uang itu dihitung di dalam dealer tersebut dengan memakan waktu tiga sampai empat jam dengan jumlah Rp 180 jutaan.
Ais menceritakan uang tunai tersebut bersumber dari hasil mengumpulkan barang rongsokan hingga pembagian warisan. Hari itu juga mobil tersebut dikirim ke rumah Kakek Wardji yang berada di Desa Bangunsari, Sragen, Jawa Tengah.
Dari pengakuan Wardji, Ais mengatakan uang tersebut dikumpulkan selama kurang lebih 2 tahun. Uang tersebut didapat dari hasil mengumpulkan rongsok, uang pemberian orang, hingga warisan.
Menurut Ais, kakek tersebut bercerita keinginan membeli mobil untuk pulang kampung. Sebab, dia sering mencegat bus untuk pulang kampung, tapi tidak ada yang mau berhenti.
"Dia bilang gini, kadang kalau ingin naik bus nggak ada yang berhenti, makanya dia mikir ke situ. Dia pakaiannya sangat sederhana banget. Kadang sobek-sobek. (Kata Kakek Wardji) kenapa saya mau beli mobil mbak? Motivasi saya lagi cegat bus dikira orang gila, pengemis, nggak mau berhenti," ucap Ais.
Dia bilang, Kakek Wardji juga belum bisa menyetir. Untuk bepergian dengan mobil yang dia beli, Kakek Wardji akan menyewa jasa sopir. [qnt]